Postingan

Sabtu, 17 April 2010

BAB 9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. PENGERTIAN MANUSIA
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajibmenanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawa menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menannggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusiia atau hubungan yang di buatnya. Yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawa terhadap diri sendiri menuntut kesadaran sebagai manusia pibadi. dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi juga seorang pribadi.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama naik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah setiap segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
d. Tanggung jawab kepada Bangsa /Negara
Tiap manusia, tiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berpikir, berbuat dan bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat ileh Negara. Jika manusia salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan\
Manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera di peringatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspin manusia juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan.

C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
b. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsure keikhlasn yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atau kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Jumat, 09 April 2010

BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dair bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir, batin, ataupun keduanya.

B. Pengertian siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Berikut merupakan siksaan rohani/psikis, yaitu:
a. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
b. Kesepian dialami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
c. Ketakutan merupakan berntuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan byang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab orang menjadi phobia, anatara lain:
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup dan Agoraphobiaadalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gmang merupakan ketakutan terhadap tempat yang tinggi.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap.
d. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang yang disebabakn karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
f.
C. Kekalutan mental

Mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatas sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental diantaranya:
a. Kepribadian yang lemah
b. Terjadinya konflik social budaya
c. Cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental:
a. Postif : trauma (luka jiwa) dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b. Negative ; bisa menyebabkan frustasi. Bentuk frustasi anatara lain ;
• Agresi :kemarahan yang meluap-luap bisa menyebabkan tindakan sadis terhadap orang sekitar.
• Regrese : kembali pada pola primitive, seperti menangis-nangis, dll.
• Fiksasi : peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap)
• Proyeksi ; usaha melemparkan kelemahan kepada orang lain.
• Identifikasi : menyamakan diri dengan seserang yang sukses dalam imaginasinya.
• Narsisme ; self love yang berlebihan
• Autism : gejala menutup diri sevara total dari dunia riil.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Dan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.

E. PENDERITAAN DAN SEBEA-SEBABNYA

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia Karena perbuatan bruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azaB Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akabat azab Tuhan.

F. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderiataan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Bisa merupakan sikap positif atau sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sedangkan positif lebih bertawakal kepada ALLAH SWT.




ARTIKEL TENTANG MANUSIA

Artikel tentang manusia
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Setiap manusia memiliki keunikan dan cirri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, jka manusia dapat hidup bersama dengan manusia yang lainya. Manusia sejak lahir telah memiliki bakat untuk bersosialisasi, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yag kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

artikel tentang manusia

Artikel tentang manusia
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Setiap manusia memiliki keunikan dan cirri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, jka manusia dapat hidup bersama dengan manusia yang lainya. Manusia sejak lahir telah memiliki bakat untuk bersosialisasi, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yag kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

bab 6 . Manusia Dan Penderitaan

BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dair bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir, batin, ataupun keduanya.

B. Pengertian siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Berikut merupakan siksaan rohani/psikis, yaitu:
a. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
b. Kesepian dialami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
c. Ketakutan merupakan berntuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan byang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab orang menjadi phobia, anatara lain:
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup dan Agoraphobiaadalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gmang merupakan ketakutan terhadap tempat yang tinggi.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap.
d. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang yang disebabakn karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
f.
C. Kekalutan mental
Mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatas sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental diantaranya:
a. Kepribadian yang lemah
b. Terjadinya konflik social budaya
c. Cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental:
a. Postif : trauma (luka jiwa) dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b. Negative ; bisa menyebabkan frustasi. Bentuk frustasi anatara lain ;
• Agresi :kemarahan yang meluap-luap bisa menyebabkan tindakan sadis terhadap orang sekitar.
• Regrese : kembali pada pola primitive, seperti menangis-nangis, dll.
• Fiksasi : peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap)
• Proyeksi ; usaha melemparkan kelemahan kepada orang lain.
• Identifikasi : menyamakan diri dengan seserang yang sukses dalam imaginasinya.
• Narsisme ; self love yang berlebihan
• Autism : gejala menutup diri sevara total dari dunia riil.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Dan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.

E. PENDERITAAN DAN SEBEA-SEBABNYA
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia Karena perbuatan bruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / aza Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akabat azab Tuhan.

F. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderiataan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Bisa merupakan sikap positif atau sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sedangkan positif lebih bertawakal kepada ALLAH SWT.

come....come......